Terserah keluarga korban akan memeriksa di RS Polri Sukanto, Kramat jati atau di rumahnya masing-masing.
Setelah korban teridentifikasi, pihak Disaster Victim Identification (DVI) akan menyerahkan jenazah korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 sepenuhnya kepada pihak keluarga. Peti Jenazah tak akan dikunci, keluarga bisa memeriksanya.
"Nanti jenazah sepenuhnya menjadi hak dari keluarga. Kami persilakan mereka akan memeriksa di sini atau nanti di rumah masing-masing. Terserah keluarga maunya seperti apa. Tugas kami adalah memastikan A adalah A, B adalah B dan keluarganya siapa," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi, Boy Rafli Amar, di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (14/5).
Ia menambahkan, saat ini pihak DVI masih melakukan pemeriksaan dan pengumpulan terkait data post mortem. Nantinya data itu akan disinkronkan dengan data antem mortem.
"Saat ini semua data masih dikumpulkan. Nanti semua konfirmasinya, emacam sinkron atau tidak sinkron antara data ante mortem dengan data post mortem. Kalau proses pencarian dianggap selesai, juga pemeriksaan sudah selesai akan diinformasikan," tambah Boy.
Menyoal keluarga butuh kepastian, apakah ada korban yang masih hidup atau meninggal semua, Boy enggan berkomentar banyak.
"Sejauh ini dan sementara ini yang kami terima adalah korban yang meninggal dunia," katanya.
Diketahui, hingga saat ini, total kantong jenazah yang sudah diterima RS Polri Sukanto, sebanyak 25 kantong. Terdiri dari 21 kantong berisi body part dan 4 kantong properti korban seperti pakaian, perhiasan, dan lainnya.
Sukhoi Super Jet 100 RA 36801 datang ke Indonesia sebagai bagian dari promosi penjualan. Pesawat pabrikan Rusia itu, lepas landas dari Landasan Udara Halim Perdana Kusumah untuk uji coba sekitar pukul 14.21 WIB, Rabu (9/5).
Namun, sekitar 15 menit di udara, pesawat tersebut mendadak hilang kontak. Saat hilang, diketahui pesawat ada di titik koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur, di daerah Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan manifes, pesawat itu diperkirakan mengangkut 45 penumpang, enam di antaranya adalah warga negara Rusia.
Bangkai Sukhoi Superjet SJ 100, ditemukan hancur berkeping-keping di kawasan Gunung Salak Bogor.
Setelah korban teridentifikasi, pihak Disaster Victim Identification (DVI) akan menyerahkan jenazah korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 sepenuhnya kepada pihak keluarga. Peti Jenazah tak akan dikunci, keluarga bisa memeriksanya.
"Nanti jenazah sepenuhnya menjadi hak dari keluarga. Kami persilakan mereka akan memeriksa di sini atau nanti di rumah masing-masing. Terserah keluarga maunya seperti apa. Tugas kami adalah memastikan A adalah A, B adalah B dan keluarganya siapa," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi, Boy Rafli Amar, di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (14/5).
Ia menambahkan, saat ini pihak DVI masih melakukan pemeriksaan dan pengumpulan terkait data post mortem. Nantinya data itu akan disinkronkan dengan data antem mortem.
"Saat ini semua data masih dikumpulkan. Nanti semua konfirmasinya, emacam sinkron atau tidak sinkron antara data ante mortem dengan data post mortem. Kalau proses pencarian dianggap selesai, juga pemeriksaan sudah selesai akan diinformasikan," tambah Boy.
Menyoal keluarga butuh kepastian, apakah ada korban yang masih hidup atau meninggal semua, Boy enggan berkomentar banyak.
"Sejauh ini dan sementara ini yang kami terima adalah korban yang meninggal dunia," katanya.
Diketahui, hingga saat ini, total kantong jenazah yang sudah diterima RS Polri Sukanto, sebanyak 25 kantong. Terdiri dari 21 kantong berisi body part dan 4 kantong properti korban seperti pakaian, perhiasan, dan lainnya.
Sukhoi Super Jet 100 RA 36801 datang ke Indonesia sebagai bagian dari promosi penjualan. Pesawat pabrikan Rusia itu, lepas landas dari Landasan Udara Halim Perdana Kusumah untuk uji coba sekitar pukul 14.21 WIB, Rabu (9/5).
Namun, sekitar 15 menit di udara, pesawat tersebut mendadak hilang kontak. Saat hilang, diketahui pesawat ada di titik koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur, di daerah Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan manifes, pesawat itu diperkirakan mengangkut 45 penumpang, enam di antaranya adalah warga negara Rusia.
Bangkai Sukhoi Superjet SJ 100, ditemukan hancur berkeping-keping di kawasan Gunung Salak Bogor.